Polusi Udara dan Dampaknya pada Hasil Akademis Anak-anak: Sebuah Kajian Yale Terbaru

  • Studi dari Yale School of Public Health (YSPH) menyoroti hubungan antara polusi udara dan kinerja akademis anak-anak kelas 3-8 dalam Matematika dan Membaca.
  • Peningkatan paparan PM2.5 di udara terkait dengan hasil tes lebih rendah pada anak-anak, dengan penelitian ini mengatasi keterbatasan studi sebelumnya dengan menggunakan data besar dari Pusat Riset Pendidikan Carolina Utara.
  • Hasil menunjukkan anak-anak yang terpapar PM2.5 dalam jangka panjang cenderung memiliki hasil tes akhir tahun yang lebih rendah, terutama pada kelompok etnis minoritas dan perempuan.
  • Temuan ini menekankan urgensi tindakan preventif, baik dari pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat, termasuk kebijakan ramah lingkungan, perubahan dalam energi dan transportasi, serta kesadaran masyarakat tentang polusi udara.
  • Secara individu, orang tua juga memiliki peran dalam melindungi anak-anak melalui kebersihan rumah, inisiatif menjaga kualitas udara seperti dengan menggunakan pembersih udara, dan memberikan pemahaman tentang pentingnya udara bersih bagi perkembangan optimal.

 

Baru-baru ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yale School of Public Health (YSPH) menyoroti hubungan antara polusi udara dan hasil tes anak sekolah. Studi ini mengungkapkan temuan yang signifikan tentang bagaimana kualitas udara memengaruhi kinerja akademis anak sekolah kelas 3 sampai dengan 8 dalam bidang matematika dan membaca.

Peningkatan paparan terhadap partikel halus (PM2.5) di udara sering dikaitkan dengan dampak buruk pada nilai ujian anak-anak. Namun, penelitian sebelumnya sering kali mengandalkan sampel yang relatif kecil atau kurang representatif dan menghadapi tantangan dalam memperhitungkan faktor pengganggu yang tidak teramati pada tingkat individu. Berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya, kali ini peneliti mengatasi keterbatasan tersebut dengan menggunakan kumpulan data kajian yang besar. Menggunakan data dari Pusat Riset Pendidikan Carolina Utara, peneliti melacak 2,8 juta siswa sekolah umum di Carolina Utara dari tahun 2001 hingga 2018 dan mengukur paparan mereka terhadap PM2.5. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak paparan partikel halus PM2.5 terhadap pencapaian akademis mereka dalam ujian matematika dan membaca.

Hasilnya sangat mengejutkan, menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar partikel halus dalam jangka panjang cenderung memiliki hasil tes akhir tahun yang lebih rendah.


Penelitian ini juga menemukan bahwa nilai ujian kelompok etnis minoritas dan perempuan dipengaruhi secara tidak proporsional oleh tingkat PM2.5. “Ada banyak kebijakan yang tidak ramah terhadap perempuan dan kelompok etnis minoritas. Jadi, ketika mereka terpapar tingkat polusi udara yang sama, mereka tidak memiliki sumber daya untuk menghadapi pengaruh negatif.” kata Profesor Emma Zang, salah satu anggota peneliti.

Profesor Zang juga berpendapat bahwa populasi yang lebih berkemampuan memiliki lebih banyak sumber daya yang memungkinkan mereka tinggal di lingkungan yang lebih baik, seperti di rumah yang dilengkapi dengan pembersih udara.

Temuan ini menggaris bawahi urgensi untuk mengambil tindakan preventif. Menurunkan tingkat polusi udara di sekitar tempat tinggal dan sekolah anak-anak adalah langkah penting yang dapat diambil oleh pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Kebijakan ramah lingkungan, perubahan dalam energi dan transportasi, dan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang polusi udara dapat berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif.

 

sumber : https://jamanetwork.com/journals/jamanetworkopen/fullarticle/2811147

Secara individu, orang tua juga memiliki peran penting dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif polusi udara. Memastikan bahwa rumah tetap bersih dan sehat, mendukung inisiatif lingkungan, dan mengajarkan anak-anak tentang pentingnya udara bersih dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal mereka.

 

Dengan menyadari bahwa kualitas udara dapat mempengaruhi bukan hanya kesehatan, tapi juga kinerja akademis anak-anak, kita semua memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka. Langkah-langkah kecil yang diambil bersama-sama dapat memiliki dampak besar dalam melindungi masa depan generasi muda dari risiko yang terkait dengan polusi udara.

 

 

 

 

 

Share:

Posted in Polusi udara, Air purifier and Air monitor

Search engine powered by ElasticSuite