Bahaya Mikroplastik Dalam Air Minum Botol & Galon

  •  

Berikut beberapa efek merugikan yang terkait dengan bahan kimia dalam mikroplastik:

  • Kanker: Penelitian yang kuat menunjukkan bahwa beberapa bahan kimia yang ditemukan dalam produk plastik, seperti bisphenol A (BPA), berpotensi menyebabkan kanker pada individu yang terpapar pada tingkat tertentu.
  • Gangguan Endokrin: Penelitian menunjukkan bahwa PET, plastik yang paling umum digunakan dalam wadah air minum dalam botol, dapat bertindak sebagai pengganggu sistem endokrin, mengganggu sistem hormon kita.
  • Gangguan Reproduksi: Kontaminan air asal manusia menimbulkan risiko signifikan terhadap kesehatan reproduksi, dengan sebagian besar senyawa ini diakui sebagai bahan kimia pengganggu sistem endokrin (EDC).

 

Di Indonesia, mendapatkan air bersih yang dapat diminum tidak semudah membuka keran.Sehingga, untuk menghilangkan dahaga, banyak orang bergantung pada air minum kemasan dalam botol dan galon atau dengan melakukan pengisian ulang. Ketergantungan pada air minum dalam botol dan galon plastik ini menghadirkan masalah yang berkelanjutan dan serius terkait keberadaan mikroplastik dan bahan kimia, yang mengancam kesehatan kita dan lingkungan.

Studi bersama yang dilakukan oleh State University of New York di Fredonia dan Universitas Indonesia mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan - air mineral dalam botol yang dijual di Indonesia mengandung tingkat mikroplastik yang mengkhawatirkan.

Studi lain yang diterbitkan di Frontiers in Chemistry menguji 259 botol air dari 19 lokasi di 9 negara yang berbeda, termasuk Indonesia, dan menemukan tingkat mikroplastik yang tinggi. Studi tersebut juga membandingkan kontaminasi mikroplastik dalam air minum dalam botol dengan air keran dan menemukan bahwa air minum dalam botol, rata-rata, mengandung hampir dua kali lipat kontaminasi mikroplastik dibandingkan air keran!

Namun, apa sebenarnya bahaya menelan mikroplastik ini? Kekhawatiran terletak pada bahan kimia berbahaya yang mungkin terdapat di dalamnya, termasuk bahan kimia yang mengganggu sistem endokrin (EDC), yang dapat merembes ke manusia dan lingkungan. EDC mengganggu sistem hormon tubuh dan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk kanker, diabetes, gangguan reproduksi, dan gangguan neurologis pada janin yang sedang berkembang dan anak-anak.

Meskipun tingkat pengaruh polutan dan bahan kimia ini masih dalam penyelidikan, bijaklah untuk mengambil tindakan yang dapat menghindari atau mengurangi dampak ancaman ini. Berikut adalah beberapa strategi yang efektif:

1. Saring Air Minum Botol atau Galon Anda: Saat menggunakan air minum dalam botol atau galon, pertimbangkan penggunaan penyaring air yang bersertifikat NSF untuk membantu mengurangi tingkat bahan kimia pengganggu sistem endokrin. Pastikan untuk memilih penyaring yang bukan terbuat dari plastik untuk mencegah pelepasan mikroplastik potensial.

2. Pilih Wadah Kaca atau Stainless Steel: Pilih wadah kaca atau stainless steel untuk menyimpan makanan atau minuman, daripada plastik, untuk menghindari leaching bahan kimia berbahaya.

3. Hindari Pemanasan Wadah Plastik: Hindari memanaskan makanan atau minuman dalam wadah plastik, karena hal ini dapat menyebabkan bahan kimia merembes ke dalam isi.

4. Hindari Wadah Plastik dengan Kode Daur Ulang 3, 6, dan 7: Wadah yang ditandai dengan kode daur ulang 3, 6, dan 7 mungkin menunjukkan kemungkinan keberadaan bahan kimia berbahaya.

5. Pasang Penyaring Air yang Bersertifikat NSF: Investasikan dalam penyaring air berkualitas, seperti sistem berbasis Reverse Osmosis (R.O.), seperti yang ditawarkan oleh Waterdrop, untuk menyaring kontaminan langsung dari sumur atau sumber air publik. Sistem penyaringan Reverse Osmosis (R.O.)  sangat efisien dalam mengurangi mikroplastik, logam berat, bakteri, dan virus. Rating mikron mereka mampu menangkap kontaminan antara 100 nanometer hingga 5 milimeter, menjadikannya salah satu metode paling dapat diandalkan untuk memastikan kemurnian air minum Anda.


Reverse Osmosis (R.O.)

Reverse Osmosis (R.O.) adalah teknologi penyaringan air yang memaksa air melewati membran semi-permeabel dengan tekanan tinggi. Akibatnya, hanya molekul-molekul air yang dapat melewati pori-pori mikroskopis membran, yang memiliki ukuran pori sekitar 0,0001 mikron. Zat-zat pencemar lainnya akan dicegah oleh membran tersebut. Banyak zat berbahaya dapat meresap ke dalam air yang bersumber dari keran (dari perusahaan utilitas publik), dari air tanah atau air sumur, bahkan dari air minum dalam botol atau galon. Akibatnya, bau, kekeruhan, dan zat-zat berbahaya melebihi standar, memengaruhi kesehatan. Reverse Osmosis (R.O.) dapat secara efektif mengurangi pencemar air, termasuk Klorin, Fosfat, Nikel, Sulfat, Merkuri, Timbal, Barium, Kalsium, Arsenik, Fluorida, Natrium, Nitrat, dan lainnya.

Mengurangi paparan mikroplastik dan bahan kimia terkait dalam air minum hanya satu aspek dari strategi yang lebih luas untuk meminimalkan paparan keseluruhan. Penting untuk tetap berpikir tentang sumber potensial lain dari paparan, termasuk makanan yang kita konsumsi, udara yang kita hirup, dan produk perawatan pribadi yang kita gunakan. Dalam upaya bersama ini, kita dapat lebih baik melindungi kesehatan dan lingkungan kita.

 

 

  •  

Share:

Posted in Water purifier

Search engine powered by ElasticSuite