Kalung (Portable) Ionizer, Efektif atau Gimmick?

  • Bermacam teknologi pembersihan udara dipasarkan, tapi tidak benar-benar membersihkan udara dari polusi.
  • Reaksi dari proses ionisasi di udara tidak hanya membuat partikel menempel pada permukaan, termasuk saluran pernapasan, tetapi juga menghasilkan ozon yang dapat membahayakan kesehatan.
  • Kurang cermat dalam pemilihan pembersih udara dalam mengatasi suatu risiko penyakit seperti Covid-19, dapat mengantar kita ke risiko lainnya seperti gangguan paru-paru, bahkan kanker!

 

Jika kita sedang mencari pembersih udara, selain yang berbasis filter HEPA, mungkin istilah ionizer, plasma dan ozonizer adalah beberapa istilah yang mungkin sering didengar. Apa sih sebenarnya maksud dari istilah-istilah tersebut? Hanya sebatas jargon pemasaran, ada manfaat dibaliknya atau bahkan berbahaya?

 

 

Pertama-tama, kita akan mengulas kembali tentang cara kerja pembersih udara. Secara sederhana, pembersih udara adalah suatu sistem yang merupakan gabungan dari mesin, kipas dan media filter. Dengan bantuan mesin, kipas menarik udara “kotor” ke unit pembersih udara, kemudian partikel-partikel polusi di udara disaring melalui media filter, sehingga tersisa udara bersih yang dikeluarkan kembali ke ruangan.

Kurang cermat dalam pemilihan pembersih udara dalam mengatasi suatu risiko penyakit seperti Covid-19, dapat mengantar kita ke risiko lainnya seperti gangguan paru-paru, bahkan kanker!

 

Ionizer

Ionizer adalah alat penghasil ion (ion generator). Dalam sistem pembersihan udara, ionizer dimaksudkan untuk menyebarkan ion-ion bermuatan negatif (anion) yang menarik partikel-partikel polusi bermuatan positif (kation), membuat mereka menempel di permukaan seperti tembok, lantai, perabotan, dan lain sebagainya. Sebuah studi pada tahun 2018 menjelaskan bahwa ion negatif dapat menghambat pertumbuhan virus. Namun, proses ionisasi ini sesungguhnya tidak menghilangkan polutan, partikel-partikel yang diberikan muatan negatif tersebut, hanya menempel pada permukaan. Permukaan ini bisa jadi termasuk dinding-dinding saluran pernapasan, lho! Kemudian, penumpukan polutan ini dapat membahayakan bagi kesehatan.

Selain itu, ionizer, atau juga disebut plasma, juga dapat menciptakan efek samping, yaitu penumpukan ozon (O3) ke tingkat yang berbahaya. Nah di bagian selanjutnya, kita akan kupas lebih lanjut mengenai ozon. Nyatanya, bahkan pada tingkat yang rendah pun, ozon dapat memicu serangan asma, mengganggu indra penciuman, hingga berakibat fatal jika berkonsentrasi tinggi.

 

 

Ozonizer/Ozone Generator

Ozonizer atau ozone generator adalah alat penghasil ozon (ozone generator). Ozon adalah gas tidak berwarna yang terbentuk pada saat proses ionisasi. Ozon menonaktifkan virus dengan merusak materi genetik dan membran mereka. Namun di sisi lainnya, ozon juga merupakan salah satu jenis polutan yang tergolong berbahaya menurut EPA (Environmental Protection Agency), sehingga ada penetapan standar level ozon di udara dalam kondisi ruang terbuka. Paparan ozon dapat menyebabkan batuk-batuk hingga gangguan pernapasan lainnya.

 

 

Jika EPA saja membuat peraturan yang membatasi level ozon di udara kondisi ruang terbuka, dapat dengan mudah kita simpulkan bahwa menyebarkan ozon di dalam ruangan, baik dari ozone generator maupun yang timbul dari efek samping ionizer, merupakan tindakan yang tidak bijaksana dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan. Tidak hanya EPA, berbagai lembaga kesehatan hanya menyarankan penggunaan pembersih udara yang berbasis HEPA filter untuk mengatasi polusi udara dalam rumah serta dalam rangka penanggulangan virus SARS-CoV-2, bahkan memberikan peringatan akan dampak negatif atas ion, ozon, dan sebagainya.

 

Cermat memilih air purifier

Setelah memahami istilah-istilah di atas, maka kita bisa lebih cermat dalam memilih pembersih udara. Jangan sampai lengah, berbagai merek yang memasarkan pembersih udara berbasis teknologi ionizer atau ozonizer, bisa saja menggunakan teknik pemasaran bahwa ozon yang dilepaskan ke udara adalah “activated oxygen” atau “udara murni”, padahal sebenarnya adalah gas berbahaya, ozon. Seringkali, dalam mengejar hasil, calon pembeli terbuai dengan marketing jargon dan klaim-klaim bombastis tanpa menyadari potensi bahaya dibelakangnya. Ingat bahwa paparan ozon yang berlebih dapat meningkatkan risiko iritasi dan infeksi saluran pernapasan, terutama bagi penderita asma dan alergi.

Saat ini marak dipasarkan berbagai jenis produk “pembersih udara” yang notabene memberikan proteksi bagi pengguna terutama di masa pandemi. Salah satunya adalah kalung ionizer. Seperti ionizer pada umumnya, kalung ionizer bekerja dengan cara menyebarkan ion-ion negatif, dan bisa saja termasuk ozon, ke udara. Bedanya, karena digunakan sebagai kalung, penyebaran ion biasanya ke sekitar wajah dan tubuh si pengguna. Akibatnya, partikel seperti virus dan bakteri yang diberikan muatan ion negatif, menempel pada permukaan sekitarnya, bisa saja ke pakaian bahkan kulit si pengguna! Terlebih lagi, sebuah uji di Cina dan California menunjukkan bahwa kalung ionizer ternyata secara umum membersihkan kurang dari 10% udara yang lebih dari 20 cm dari keberadaan ionizer. Jadi apakah penggunaan kalung ionizer berguna atau malah berbahaya? You decide ;)

 

Apa yang spesial dari sistem pembersihan udara Blueair?

Berbeda dari standar pembersihan udara pada umumnya, Blueair menggunakan teknologi HEPASilent yang merupakan kombinasi unik filtrasi mekanikal dan elektrostatis. Komponen utama dalam pembersih udara Blueair adalah mesin, kipas, ionizer, dan filter dengan tiga tahap kerapatan (Baca juga pemaparan detail tentang filter di sini). Berbeda dari teknologi ionizer pada umumnya yang menyebarkan ion negatif ke udara, Blueair memberikan muatan ion pada partikel yang masuk ke unit pembersih udara, tanpa menyebarkannya keluar, sehingga udara bersih yang dihasilkan bebas ozon berbahaya. Hal ini membuat Blueair lolos sertifikasi yang dilakukan oleh California Air Resources Board (CARB), syarat paling ketat dalam uji pembersih udara. Bukan hanya memenuhi level ozon yang diharuskan dalam pembersih udara, tapi bahkan semua pembersih udara Blueair tidak terdeteksi menghasilkan ozon sama sekali!

 

 

 

Untuk memudahkan, pastikan pembersih udara yang dipilih aman, bebas dari ozon, sesuai yang telah diuji dan disertifikasi oleh AHAM atau CARB. Tentunya bukan hal yang bijak untuk menukarkan satu ancaman bahaya, misalnya dari COVID-19, ke bahaya lainnya, seperti kanker, gangguan paru-paru, dan sebagainya karena kita kurang cermat dalam memilih pembersih udara yang efektif dan aman.

 

 

SOLUTIONS

 

Share:

Posted in Air purifier

Search engine powered by ElasticSuite