Pengaruh Polusi Udara Terhadap Tingkat Kecerdasan dan Kesehatan Mental

 

  •  
  • Menjaga udara tetap bersih sama dengan menjaga kesehatan mental dan kinerja otak.
  • Penyakit ADHD dan Alzheimer merupakan contoh penyakit yang diakibatkan dari buruknya kualitas udara.
  • Menjaga kualitas udara di rumah dapat mengurangi resiko penurunan kinerja otak dan mental karena polusi udara.

91% populasi dunia tinggal di tempat yang kualitas udaranya dibawah batas aman, yang menurut survey, sembilan dari sepuluh orang di dunia menghirup udara berpolusi sepanjang waktu. Hal ini menjadi masalah yang serius karena faktanya, udara berpolusi tidak hanya menyerang kesehatan tubuh, tetapi juga menyerang kinerja otak.

Sebuah penelitian di China mengungkapkan bahwa tingginya tingkat polusi udara berakibat kepada penurunan kemampuan berhitung dan berkomunikasi seseorang , dengan rata-rata penurunannya sama seperti kehilangan satu tahun pendidikan orang itu. Kondisi ini bisa lebih buruk bagi orang tua lanjut usia, dan bagi mereka yang berpendidikan rendah.

Polusi udara juga memiliki dampak jangka pendek pada intelijen seseorang, dan hal ini memiliki konsekuensi, misalnya, membuat seseorang sulit berfikir tenang saat mengikuti ujian, ataupun terganggunya konsentrasi yang berakibat pada turunnya daya tangkap seseorang dalam proses belajar mengajar. Secara tidak langsung, masalah polusi udara dapat mengakibatkan penurunan tingkat kecerdasan yang cukup besar di masyarakat.

Tidak kalah pentingnya, selain tingkat kecerdasan otak, kesehatan mental seseorang juga dipengaruhi oleh tingkat polusi udara. Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Health and Place, menemukan adanya hubungan antara udara berpolusi dan tekanan psikologis yang merusak kesehatan mental manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, pola perilaku ataupun tindakan seseorang dikaitkan dengan udara yang dihirup. Para ilmuwan mengatakan penurunan tingkat kognisi karena polusi udara membuat seseorang menjadi lebih tidak sabar dan tidak kooperatif. Hal ini tentunya akan berpengaruh juga terhadap produktifitas seseorang dalam melakukan pekerjaannya.

Resiko ini makin besar dikalangan anak-anak dan orang tua lanjut usia. Gangguan mental seperti autism ataupun Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) yang sering mengancam anak-anak, ataupun penyakit dementia dan Alzheimer dianggap memiliki hubungan erat dengan kualitas udara di tempat tinggalnya. Penelitian terbaru bahkan menemukan bahwa peningkatan polusi udara yang relatif kecil sangat terkait dengan peningkatan yang signifikan dalam masalah mental seseorang.

Bagaimana cara meminimalisir dampak polusi udara ini?

Menghindari tempat-tempat yang berpolusi tinggi, ataupun menggunakan masker saat bepergian. Selain itu, menjaga kualitas udara di dalam ruangan agar tetap bersih bisa mengurangi dampak dari polusi udara. Salah satu upaya yang cukup efektif dilakukan adalah memasang pembersih udara yang tepat mengingat masyarakat pada umumnya menghabiskan waktunya hingga 90% di dalam ruangan, dan ternyata kualitas udara di dalam ruangan jauh lebih buruk dari pada udara di luar ruangan, yaitu hingga 5 kali lipat.

  •  
  •  

SOLUTIONS


 

Share:

Posted in Polusi udara

Search engine powered by ElasticSuite