Pandemi SARS-CoV-2

  • Wabah penyakit SARS-CoV-2 merebak dari Wuhan, China, yang disebabkan oleh virus jenis terbaru, COVID-19.
  • Virus baru ini sebenarnya tidak berbahaya, namun beberapa jenisnya, seperti MERS dan SARS, dapat mengakibatkan kematian.
  • Virus dapat menyebar melalui udara, misalnya lewat batuk dan bersin, dan juga melalui sentuhan.
  • Alat pembersih udara Blueair efektif membersihkan udara dari 12 jenis virus dan bakteri, salah satunya virus H1N1 yang merupakan jenis dari coronavirus.

 

Di awal tahun ini, dunia dikejutkan dengan merebaknya sebuah virus baru yang berawal dari provinsi Wuhan, China. Sejauh ini, menurut data, virus dari jenis coronavirus yang diberi nama SARS-CoV-2 ini telah menginfeksi 218.000 orang dan menewaskan 8.800 orang. Seketika, ingatan akan wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada tahun 2003 dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) pada tahun 2013 pun kembali.

Awalnya, SARS-CoV-2 dianggap hanya berpindah dari hewan kepada manusia. Namun, kini terbukti bahwa virus telah bermutasi dan dapat berjangkit dari manusia kepada manusia. Ini berarti potensi virus untuk menyebar luas pun semakin besar.

Tidak hanya di China, kasus infeksi virus ini telah terdeteksi di Korea Selatan, Jepang, Thailand, Australia, Singapura, dan Amerika Serikat. Tidak tertutup kemungkinan, bahwa virus ini dapat pula berjangkit di Indonesia. (Update: kini COVID-19, penyakit akibat SARS-CoV-2, telah dilaporkan di Indonesia. Sebanyak 227 orang terinfeksi, 11 orang dinyatakan sembuh, dan 19 orang telah meninggal.)

 

Apa itu SARS-CoV-2?

SARS-CoV-2 merupakan bagian dari jenis coronavirus, yang termasuk dalam kelompok Coronavirinae. Virus ini bersifat zoonotic, yakni menular dari binatang kepada manusia, tetapi dapat menular pula dari manusia ke manusia. Sepintas, gejala infeksi SARS-CoV-2 tidak berbahaya. Akan tetapi, terdapat dua jenis lain dengan akibat yang lebih serius, yakni MERS dan SARS.

MERS (Middle East Respiratory Syndrome) merupakan penyakit pernafasan yang pertama kali dilaporkan di Timur Tengah pada 2013, di mana 3 sampai 4 dari 10 pasiennya meninggal dunia. Lebih berbahaya lagi adalah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) di mana sampai 14%-15% orang yang terinfeksi meninggal. Kedua virus ini memiliki gejala yang mirip, mulai dari demam, batuk, kesulitan bernafas, hingga diare.

COVID-19, selaku penyakit yang ditimbulkan oleh SARS-CoV-2, tersebar lebih cepat dari virus flu biasa, dan memiliki masa inkubasi yang lebih lama (14 hari, dibandingkan dengan flu yang hanya 2 hari). Di sinilah letak bahaya COVID-19: dapat menular ke lebih banyak orang tanpa gejala yang langsung terlihat.

 

Bagaimana COVID-19 Menyebar?

COVID-19 dapat menyebar melalui beberapa cara, antara lain:

  • Kontak dengan binatang. Beberapa ilmuwan meyakini bahwa SARS bermula dari kucing civet yang banyak terdapat di China, sedangkan MERS bermula dari unta. Kini, COVID-19 diperkirakan bersumber dari sebuah pasar ikan.
  • Persebaran lewat udara. Virus dapat menyebar melalui cairan yang dilepaskan dari batuk atau bersin.
  • Sentuhan. Bersalaman dengan atau menyentuh seseorang yang terinfeksi dapat meningkatkan risiko terinfeksi.
  • Kotoran. Kontak dengan kotoran manusia juga dapat menyebabkan seseorang terinfeksi virus, namun sangat jarang.

 

Orang yang Rawan terhadap COVID-19

 

Orang-orang dengan daya tahan tubuh yang lemah sangat rawan terkena infeksi COVID-19, seperti bayi, anak-anak, orang berusia lanjut, dan wanita hamil. Orang yang baru selesai menjalani operasi (seperti kemoterapi), orang berusia lanjut dan mereka yang memiliki gangguan kesehatan juga sangat rawan terhadap virus ini. Dua golongan terakhir adalah yang paling rawan, mengingat mereka yang meninggal di China akibat COVID-19 merupakan lansia dan orang yang telah memiliki gangguan kesehatan.

 

Jika Anda Terjangkit COVID-19

Tidak ada perawatan yang spesifik untuk infeksi COVID-19. Infeksi virus ini dapat menyebabkan gejala mirip flu, utamanya bersin dan batuk kering, dan akan sembuh dengan sendirinya. Usahakan untuk banyak beristirahat, minum banyak cairan, atau mengonsumsi obat-obatan flu yang dijual bebas.

 

Batuk yang sering tentu terasa tidak nyaman bagi tenggorokan Anda, karena leher terasa kering dan nyeri. Untuk melegakan gejala tersebut, menggunakan alat pelembab udara (humidifier) dapat menjadi solusi dengan menaikkan kadar kelembaban relatif (Relative Humidity – RH) pada udara, meredakan rasa nyeri akibat tenggorokan kering. Alat pelembab udara dari Boneco dilengkapi dengan higrostat, sehingga Anda mampu memilih kadar kelembaban yang Anda inginkan.

Jika gejala-gejala yang Anda alami semakin parah, segera periksakan diri Anda ke dokter.

 

Bagaimana Mencegah Terjangkit COVID-19?

Sejauh ini, tidak ada vaksin yang efektif untuk mencegah COVID-19. Namun, untuk memperkecil risiko terjangkit, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan. 

1. Mencuci tangan dengan teliti

Mencuci tangan secara teliti dan detil adalah cara terbaik untuk menghindarkan diri Anda dari infeksi. Setiap hari, tangan Anda menyentuh berbagai macam tempat dan benda yang bisa saja menjadi sarang virus. Cucilah tangan dengan saksama, mulai dari jari, sela-sela tangan, telapak tangan, dan punggung tangan dengan sabun. Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakan cairan antiseptik untuk membersihkan tangan Anda.

 

2. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terjangkit

Sebisa mungkin, pastikan untuk tidak bersentuhan secara fisik dengan siapapun yang terjangkit virus, karena virus juga dapat menyebar melalui sentuhan. Hindari kontak fisik langsung seperti jabat tangan atau mencium pipi. Jika dirasa perlu, Anda juga dapat mempraktikkan social distancing, yakni upaya-upaya untuk tidak banyak bersentuhan atau berinteraksi dengan orang lain untuk memperlambat penyebaran virus.

3. Tidak menyentuh wajah dengan tangan

Selain itu, hindari menyentuh bagian wajah dengan tangan. Virus dapat masuk melalui mulut, mata, dan hidung. Jika Anda harus merapikan wajah Anda, usahakan untuk mencuci tangan terlebih dahulu.

4. Membersihkan kotoran binatang

Jika Anda memiliki binatang peliharaan, pastikan untuk membersihkan kotoran binatang tersebut secara rutin, mengingat COVID-19 juga dapat menjangkiti hewan.

5. Menghindari tempat-tempat yang ramai dan berisiko

Jika Anda tidak ada perlu, usahakan untuk tidak mengunjungi tempat-tempat ramai atau berisiko, seperti pusat perbelanjaan, stasiun kereta, tempat ibadah, dan, utamanya, klinik atau rumah sakit. Hindari juga berkunjung ke tempat-tempat di mana wabah sedang berjangkit.

 

Blueair dan Steamkleen sebagai Solusi

Akan tetapi, bagaimana jika di dalam ruangan? 90% aktivitas sehari-hari dilakukan di dalam ruangan, dan udara dalam ruangan bisa saja terpolusi lima kali dibandingkan dengan udara luar ruangan. Berbagai macam polutan, termasuk virus, bisa saja beredar bebas baik di tempat Anda menghabiskan sebagian besar waktu Anda, seperti rumah, kantor, kafe, atau kendaraan umum.

 

Demi mengurangi risiko terjangkit COVID-19, memastikan udara di dalam ruangan bersih mutlak dilakukan. Memasang sistem ventilasi yang memadai dapat menjamin agar pertukaran udara lancar, namun polutan yang berada di luar tetap dapat masuk ke dalam ruangan.

Cara terbaik untuk menghentikan virus di udara adalah dengan memasang alat pembersih udara. Pilihlah alat pembersih udara yang mampu membersihkan 99,9% polutan hingga sekecil 0,1 mikron, termasuk virus dan bakteri. Blueair, dilengkapi dengan teknologi HEPASilentTM, gabungan dari penyaringan dengan filter dari serat tipis (mekanis) dan ion-charged (elektrostatis) terbukti ampuh menyaring udara dari 12 jenis virus dan bakteri. Namun, selain udara, pastikan rumah Anda juga bebas dari kedua bibit penyakit. Steam cleaner Steamkleen mampu menghasilkan uap panas hingga 160 derajat Celsius, efektif membersihkan dan mensterilkan rumah Anda.

COVID-19 memang belum ditemukan vaksinnya, akan tetapi penggunaan Blueair dapat membantu untuk mencegah infeksi virus tersebut. Bagaimana caranya? Temukan jawabannya pada artikel selanjutnya.

 

SOLUTIONS

Share:

Posted in Essentials

Search engine powered by ElasticSuite